Camping siswa kelas 3 setiap tahun selalu
punya cerita yang menarik. Dari kegiatan camping satu malam ini terkuak fakta
bahwa yang sebenarnya punya masalah keterikatan atau ketergantungan terhadap
keluarga adalah orangtua siswa. Meminjam istilah psikologi, orangtua itu insecure –merasa tidak aman, tidak
nyaman, merasa ada yang hilang. Ada orangtua yang tidak bisa tidur gara-gara
anak tersayang tidak berada di dekatnya. Ada orangtua yang gelisah karena
kehilangan ‘bau’ dan ‘suara’ sang anak. Ada orangtua yang ngotot minta ikut
tidur di sekitar lokasi camping dengan alasan tidak bisa tidur kalau tidak ada
si anak. Ada orangtua yang datang ke guru dengan air mata lara karena kuatir
anaknya tidak bisa tidur. Padahal mereka tidak tahu, si anak yang mereka kuatirkan
baik-baik saja. Mereka hepi-hepi saja.
Itulah
kekuatan kebersamaan dan kekuatan kasih sayang Guru. Anak-anak yang terikat common share, common goals, dipadu
dengan kasih sayang guru akan menjadi mudah untuk merasa aman, secure. Perasaan itulah yang membuat
mereka merasa di rumah atau di lokasi camping sama saja, sama-sama aman dan
menyenangkan (atau bahkan camping lebih menyenangkan daripada di rumah).
Setiap
kegiatan yang diadakan Putra Bangsa selalu punya ciri khas yang khusus. Sejauh
saya berkunjung ke berbagai sekolah di Klaten untuk tujuan penelitian, saya
belum menemukan ciri ini. Bahwa setiap guru, semua guru ikut terlibat dalam
merumuskan hingga mem-paripurna-kan kegiatan secara serentak atau bergilir.
Keterlibatan mulai dari hal ‘kecil’ sampai hal ‘besar’. Inilah kekuatan
Guru-guru Putra Bangsa. Di tengah-tengah kesibukan menyelesaikan rutinitas
masing-masing, setiap Guru berusaha untuk ikut andil dalam kegiatan-kegiatan
sekolah.
Well,
dengan rasa kagum dan mettacittena saya membuat catatan kecil ini untuk mengapresiasi
semua upaya yang telah dilakukan oleh para Guru. Semoga Ibu dan Bapak sekalian bahagia
dan sejahtera. Semoga yang terbaik datang pada kita semua.
Klaten, 18
November 2011
Dee
No comments:
Post a Comment